Perkembangan batik di Indonesia tidak hanya secara produksi saja, namun juga secara motif dan coraknya. Banyak motif-motif baru dan dengan warna-warna yang lebih menarik lantas bermunculan, menyesuaikan dengan daerah tempat batik-batik baru tersebut berasal.
Di Jawa sendiri, terdapat beberapa kelompok motif batik dengan ragam hias geometris yang populer, yaitu Ceplok, Kawung, Nitik, dan Parang, mengutip dari publikasi uny.ac.id. Ke empat motif ini paling sering ditemui dan dijual di pasaran.
- Batik Motif Ceplok
Batik motif ceplok adalah macam batik yang populer dan cukup mudah dijumpai. Ragam hias motif batik kelompok Ceplok selalu memiliki unsur simetris pada motifnya. Ceplok ada yang terbentuk atas garis-garis silang yang membentuk lingkaran, bintang, persegi, persegi panjang, jajaran genjang, bentuk segitiga (tumpal) dan bentuk lain yang disusun dalam tatanan garis.
Motif Ceplok sering dipadupadankan dengan berbagai motif lainnya untuk mendapatkan motif yang lebih indah. Misalnya, gambar garuda pada motif batik parang rusak, motif ini dapat disebut kain motif Parang Rusak Ceplok Garuda
- Batik Motif Parang
Batik motif parang adalah macam batik kedua yang populer dijumpai dan dijual. Motif pada batik parang terdiri dari 2 bidang yang bergantian. Bidang miring diantara bidang Parang disebut Lereng. Garis menyerupai huruf S yang terjalin melambangkan kesinambungan. Bentuk ini diambil dari ombak yang bergulung-gulung dan menghantam karang, artinya usaha keras dan semangat yang tidak pernah padam.
Pola Lereng atau Parang dibuat dengan menggambar persegi-persegi yang diletakkan berjajar dengan kemiringan lebih kurang 45 derajat ke arah kiri maupun kanan. Besar setiap kotak disesuaikan dengan keperluan gambar motif.
Pada bidang Parang dapat dibuat macam-macam garis Parang yang menimbulkan macam-macam nama Parang dan maknanya. Misalnya Parang Klitik memiliki garis parang yang kecil bermakna pemakai memiliki perilaku lemah lembut dan bijaksana.
- Batik Motif Kawung
Batik motif kawung adalah macam batik ketiga yang umum dijumpai. Motif Kawung merupakan ornamen geometris lingkaran yang dijajarkan dan ditumpuk sehingga berbentuk potongan elips. Pola Kawung terinspirasi oleh bentuk buah aren yang dibelah empat. Keempat bagian buah bersama intinya itu melambangkan empat arah (penjuru) utama dalam agama Buddha.
Jaman dahulu, diceritakan bahwa pola Kawung diperuntukkan bagi para bangsawan dan keluarga raja. Ada berbagai bentuk pola Kawung dengan nama berbeda-beda, misalnya Kawung Beton, Kawung Picis, Kawung Prabu, Kawung Brendi, dan lain-lain. Pembuatan pola pada kain dengan cara menggambar garis kotak-kotak sama sisi dengan posisi horisontal atau diagonal. Setiap kotak itu diisi dengan bentuk Kawung.
- Batik Motif Nitik
Batik motif nitik adalah macam batik keempat yang paling populer. Nitik terdiri dari garis-garis yang silang–silang dan disusun sebagai tatanan persegi. Pola batik Nitik berwujud titik dan garis pendek berbentuk segi empat. Nitik yang selalu tergambar simetris sederhana mungkin dahulu merupakan gambar yang terbaik. Dengan adanya perkembangan jaman, nitik menjadi motif yang menyenangkan dan dapat berkembang karena memiliki nilai tambah yang baik.
Dipandang dari sudut teknis, Nitik dianggap termasuk seni batik tertua. Cara membuat pola Nitik yaitu dengan cara menggambar garis kotak-kotak sama sisi dengan posisi horisontal atau diagonal 45 derajat. Setelah menggambar pola dasar, motif dibatik dengan menggunakan canting khusus. Canting khusus Nitik mempunyai ujung paruh berbentuk persegi empat.